Dampak Negatif Gen Bacillus Thuringiensis. Bacillus thuringiensis terbukti sangat efektif terhadap sekitar 250 jenis larva Lepidoptera dan berpengaruh juga terhadap sekitar 75 jenis larva dari ordo lainnya Produk bioinsektisida bakteri Bacillus thuringiensis digunakan sebanyak 1050 g per acre Potensi toksisitasnya berlipat dibandingkan dengan pestisida misalnya 300 kali dibandingkan.
Gen BT (Bacillus thuringiensis) merupakan bakteri gram positif yang telah banyak digunakan dalam dunia pertanian sebagai pestisida hayati oleh petani Bakteri ini termasuk patogen fakultatif dan dapat hidup di daun tanaman konifer maupun pada tanah Dalam rekayasa genetik jagung sifat unggul tidak hanya didapatkan dari tanaman jagung itu.
Rekayasa Genetika Bakteri Bacillus thuringiensis dalam
Bacillus thuringiensis (Bt) has been known as a microbial pesticide since decades This bacteria is a grampositive soil bacteria charac terized by its ability to produce crystalline inclusions.
teletubbies: Bioinsektisida Bakteri Bacillus thuringiensis
Misalnya saja bakteri Bacillus thuringiensis yang merupakan makhluk hidup mikroskopis yang diciptakan oleh Allah yang tidak hanya memberikan dampak negative yaitu menghasilkan racun bagi serangga tetapi juga memberikan dampak positif yaitu kita dapat mempelajarinya dalam rekayasa genetika.
Bacillus thuringiensis Wikipedia bahasa Indonesia
Informasi UmumToksin BtKeuntungan Dan KerugianSejarah B thuringiensis ditemukan pertama kali pada tahun 1911 sebagai patogen pada ngengat (flour moth) dari Provinsi Thuringia Jerman Bakteri ini digunakan sebagai produk insektisida komersial pertama kali pada tahun 1938 di Prancis dan kemudian di Amerika Serikat(1950) Pada tahun 1960an produk tersebut telah digantikan dengan galur bakteri yang lebih patogen dan efektif melawan berbagai jenis insekta Keberadaan inklusi paraspora dalam B thuringiensis telah ditemukan sejak tahun 1915 tetap Habitat Berbagai macam spesies B thuringiensis telah diisolasi dari serangga golongan koleoptera diptera dan lepidoptera baik yang sudah mati ataupun dalam kondisi sekarat Bangkai serangga sering mengandung spora dan ICP B thuringiensis dalam jumlah besar Sebagian subspesies juga didapatkan dari tanah permukaan daun dan habitat lainnya Pada lingkungan dengan kondisi yang baik dan nutrisi yang cukup spora bakteri ini dapat terus hidup dan melanjutkan pertumbuhan vegetatifnya B thuringiens Deskripsi B thuringiensis dibagi menjadi 67 subspesies (hingga tahun 1998) berdasarkan serotipe dari flagela (H) Ciri khas dari bakteri ini yang membedakannya dengan spesies Bacillus lainnya adalah kemampuan membentuk kristal paraspora yang berdekatan dengan endospora selama fase sporulasi III dan IV Sebagian besar ICP disandikan oleh DNA plasmid yang dapat ditransfer melalui konjugasi antargalur B thuringiensis maupun dengan bakteri lain yang berhubungan Selama pertumbuhan vegetatif terjadi ber Protein atau toksin Cry tersebut akan dilepas bersamaan dengan spora ketika terjadi pemecahan dinding selApabila termakan oleh larva insekta maka larva akan menjadi inaktif makan terhenti muntah atau kotorannya menjadi berair Bagian kepala serangga akan tampak terlalu besar dibandingkan ukuran tubuhnya Selanjutnya larva menjadi lembek dan mati dalam hitungan hari atau satu minggu Bakteri tersebut akan menyebabkan isi tubuh insekta menjadi berwarna hitam kecoklatan merah atau kuning ketika membusuk Toksin Cry sebenarnya merupakan protoksin yang harus diaktifkan terlebih dahulu sebelum memberikan efek negatif Aktivasi toksin Cry dilakukan oleh protease usus sehingga terbentuk toksin aktif dengan bobot 60 kDA yang disebut deltaendotoksin Deltaendotoksin ini diketahui terdiri dari tiga domain Toksin tersebut tidak larut pada kondisi normal sehingga tidak membahayakan manusia hewan tingkat tinggi dan sebagian insekta Namun pada kondisi pH tinggi (basa) seperti yang Menurut laporan WHO pada tahun 1999 sebanyak 13000 ton produk B thuringiensis diproduksi setiap tahunnya melalui teknologi fermentasi aerobik Sebagian besar produk tersebut yang mengandung ICP dan spora hidup sedangkan sebagian lainnya mengandung spora yang telah diinaktivasi Produk B thuringiensis konvensional hanya dibuat untuk mengatasi hama lepidoptera yang menyerang tanaman pertanian dan perhutanan Namun sekarang ini banyak galur B thuringiensis yang diproduksi untuk mengatasi golongan koeloptera dan diptera (perantara penyakit yang diakibatkan parasit dan virus) B thuringiensis komersial juga telah diformulasikan sebagai insektisida untuk dedaunan tanah lingkungan perairan dan fasilitas penyimpanan makanan Contoh penggunaan B thuringiensis pada lingkungan perairan adalah mengontrol nyamuk lalat dan larva serangga pengganggu lain pada waduk penampung air minum Setelah diaplikasikan ke suatu ekosistemtertentu sel vegetatif dan spora akan bertahan pada lingk Filum Pewarnaan Gram Kerajaan Superkerajaan.
Bacillus Thuringiensis Wikipedia Bahasa Indonesia Ensiklopedia Bebas
(PDF) Penggunaan Bacillus thuringiensis sebagai bioinsektisida
SEPUTAR SAINS: DAMPAK PENYERBUKAN SILANG
Jagung Transgenik – bioteknologimendunia
Soal dan Jawaban Riviu Pembelajaran 11 : Bioteknologi
Penggunaan tanaman jagung transgenik yang mengandung gen Bacillus thuringiensis (Bt) dapat menimbulkan dampak negatif a 1 2 dan 3 b 1 2 3 dan 4.